Senin, 07 Desember 2015

1 hari 3 museum di Jakarta



selamat mengikuti jejak ku :)

Assalamualaikum .

ini perjalanan yang sebenarnya engga di rencanain , karena gue pengen ke taman honda tebet  . tapi temen gue ngajakin ke museum dulu . dan akhirnya museum yang pertama kita kunjungi adalah : 

1.Museum Sumpah Pemuda adalah sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang berada di Jalan Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat dan dikelola oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. Museum ini dibuka untuk umum, setiap hari Selasa sampai dengan Jumat dari pukul 08.00 hingga 15.00 , setiap Sabtu dan Minggu pada pukul 08.00—14.00 WIB, dan setiap hari Senin dan hari besar nasional, museum ini ditutup untuk umum.

masuk ke museum ini pertama kita akan di bawa ke tulisan-tulisan pahlawan yang membangkitkan jiwa nasionalis . 

 
salah satu tulisan yang gue suka








Museum ini memiliki koleksi foto dan benda-benda yang berhubungan dengan sejarah Sumpah Pemuda 1928, serta kegiatan-kegiatan dalam pergerakan nasional kepemudaan Indonesia.

bersama pemuda2 pada jamannya, ada yang gue kagumin salah satunya adalah M.Tabrani 




abaikan orangnya, lihat tulisan di belakangnya . hehe


 M.Tabrani sosok pemuda 22 tahun yang sudah memimpin kongres kedua sumpah pemuda, di kongres kedua ini pertama kali Lagu Indonesia Raya di nyanyikan .


lanjut ke museum kedua 



2.Museum Joang 45

Museum ini terletak di Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon SirihKecamatan MentengJakarta Pusat.

Di museum ini dapat dilihat jejak perjuangan kemerdekaan RI dengan koleksi benda-benda peninggalan para pejuang Indonesia. Di antaranya adalah mobil dinas resmi Presiden dan Wakil Presiden RI Pertama yang dikenal dengan mobil REP 1 dan REP 2, dan Mobil Peristiwa Pemboman di Cikini. Selain itu ada pula koleksi foto-foto dokumentasi dan lukisan yang menggambarkan perjuangan sekitar tahun 1945-1950-an. Beberapa tokoh perjuangan ditampilkan pula dalam bentuk patung-patung dada.
awal masuk museum joang 45
                                                                
bambu runcing salah satu koleksi di museum joang 45, ada sejarah unik dari bambu runcing 

Dr. Moestopo membakar ujungnya sampai hangus dan dimasukan kedalam kotoran kuda (telotong, Jawa). dan digunakan untuk menakut-nakuti Jepang, akhirnya Jepang lari terbirit-birit karena takut tetanus, dan Jepang pun menyerah di ujung bambu runcing. dari sinilah awal mulai bambu runcing menjadi buah bibir para pejuang, tentu saja cara penggunaannya tidak hanya seperti itu. dalam periode selanjutnya bambu runcing digunakan untuk bertempur secara nyata.



bersama 2 proklamator


lanjut ke museum ketiga, museum ini sebenarnya masih enggak sengaja mau kesini , karena gue baru tau ada museum M.H.Thamrin .

3.Museum M.H.Thamrin
Museum MH Thamrin merupakan salah satu museum di Jakarta yang letaknya masuk ke sebuah jalanan kecil, tepatnya berada di Gang Kenari II, sehingga meskipun sering melewati Jl. Kramat Raya.

 hal lucu ketika ke sini adalah pas sudah sampe gerbang museum , gerbang nya masih ketutup padahal hari minggu . akhirnya gerbangnya gue buka , dan ada satpam keluar , satpam nanya gue "mau ngapain ?" gue jawab "mau parkir ke museum" satpam nya bilang lagi "oh mau ke museum , yaudah silahkan masuk" lucu banget karena mungkin jarang yang datang ke museum ini, dari letak yang kurang strategis dan promosinya juga engga begitu gencar, jadi jarang buat di kunjungi .


masuk gerbang museum akan di sambut dengan patung MH.Thamrin
Muhammad Hoesni Thamrin lahir dari keluarga berada di daerah Sawah Besar, Betawi, pada 16 Februari 1894. Ayahnya, Thamrin Mohamad Thabrie, adalah Wedana Batavia pada 1908, jabatan tertinggi kedua bagi orang pribumi setelah Bupati. Neneknya, Noeraini, adalah perempuan Betawi dan kakeknya, Ort, orang Inggris pemilik hotel di daerah Petojo.